Awal saya menjalani kuliah di
sini, saya memang sedikit norak, apa-apa bilang “Wah bagus ya..” “Wah canggih
yaa..” dan lain lain jika sudah lihat sesuatu yang belum pernah saya temukan
waktu saya kuliah di Indonesia. Misalnya saja tentang kelas kuliahnya. Saya
masuk ke jurusan Master Of Computing yang termasuk di dalam College Engineering
and Computer Science. Saya awalnya berpikir jikalau kuliah saya tidak akan
jauh-jauh dari building CECS. Namun nyatanya, kuliah saya terjadwal di gedung
yang berbeda-beda. Saya pernah kuliah di building College of Law, Economics and
Business, Mathematics, Biology, Medical dan sampai yang pernah paling jauh adalah
di Crawford (Politics).
Dari semua building yang
pernah saya datangi dan duduk di kelasnya, jenis kelas untuk lecture
berbeda-beda. Ada kelas yang berbentuk theater atau seperti bioskop, ada kelas
biasa dengan kursi yang posisinya permanen, ada juga kelas biasa dengan kursi
dan meja yang bisa kita angkat-angkat. Untuk kelas lecture, di kelasnya telah
dilengkapi dengan proyektor (besar kecilnya tergantung luas kelasnya), satu
atau dua komputer desktop, telfon (untuk menghubungi operator), microphone
duduk dan portable cable microphone, Overhead Projector (OHP), dan satu layar
kecil untuk mengoperasikan timer kuliah atau sound. Jadi, di setiap kelas,
ketika dosen akan memulai lecture, dia akan mengaktifkan timer system yang
sekaligus akan merekam kegiatan lecture pada waktu itu. Biasanya ketika lecture
berdurasi satu jam, maka timer akan berjalan selama 50 menit yang dimulai dari
5 menit setelah dan di akhiri sampai 5 menit sebelum. Darisitu, para mahasiswa
akan bisa mengulangi pelajaran pada waktu itu dengan melihat video lecture yang
otomatis akan tersedia di website perkuliahan setiap mata kuliah. Video lecture
tersebut akan berisi slide beserta suara dari lecturernya. Kadang ada juga yang
menambahkan penampakan wajah lecturernya di kanan bawah. Selain itu, jika ada
pertanyaan dari mahasiswa, agar suara mereka bisa terdengar di rekaman,
tersedia microphone gantung juga di atas kelas, di atas tempat duduk para
mahasiswa. Mungkin ini satu hal yang harus diterapkan di uni-uni Indonesia.
Walaupun sudah ada video lecturenya, para mahasiswa di sini selalu bersemangat
untuk datang ke kelas. Mereka akan mencatat, mendengarkan dengan baik dan
selalu kritis bertanya jika ada hal yang mereka tidak tahu.
Untuk kelas tutorial, selama
dua semester ini saya menjalani tutorial di building CSIT (Computer Science and
Information Technology) yang letaknya di belakang Engineering Bulding. Kelas
tutorial didesain kecil karena kuotanya hanya untuk 20 orang dengan kursi dan
meja yang fleksible. Selain itu, kelas juga dilengkapi dengan papan tulis
spidol dan perlengkapan proyektor. Selain di CSIT building, saya juga menjalani
tutorial di library (khususnya Hancock Library). Kelas tutorial di library
didesain lebih nyaman untuk melakukan diskusi. Dengan meja bundar 4-5 buah
dengan kursi mengelilinginya dan dengan papan tulis yang terdapat di beberapa
sisi dinding dan terdapat perlengkapan proyektornya juga. Untuk kelas guest
lecture, biasanya akan berada di salah satu kelas lecture yang available pada
saat itu.