Sunday, 4 November 2018

Transportasi di Canberra

Hidup di Canberra selama kurang lebih dua tahun cukup memberikan pengalaman dan pengetahuan untuk saya tentang sistem transportasi di luar negeri. Ada berbagai macam bentuk transportasi yang dapat digunakan di Canberra. Namun karena penduduknya yang sedikit, transportasi umum yang bisa dimanfaatkan tidak sebanyak seperti kota besar lainnya di Australia yaitu Melbourne dan Sydney. Ada transportasi udara yaitu bandara dan transportasi darat seperti bus, kereta, mobil, sepeda motor  ataupun sepeda. Tidak ada transportasi air seperti kapal yang ada di Melbourne atau Sydney. 

  • Bandara udara
Canberra Airport adalah bandara satu-satunya di Canberra. Dulu, Canberra Airport hanya digunakan untuk penerbangan lokal antar kota di Australia seperti Melbourne, Sydney, Perth ataupun Brisbane.  Saya belum tahu pasti alasan mengapa begitu. Namun hasil diskusi saya dengan teman-teman, alasannya mungkin karena Canberra adalah ibukota Australia. Jadilah pemerintah Australia sangat menjaga kemanan kota ini sehingga membatasi orang-orang dari luar untuk langsung datang ke Canberra. Namun, sekarang bandara yang disebut sebagai bandara tersibuk ke-8 di dunia itu perlahan mulai merambah untuk penerbangan internasional. Singapore Airlines adalah airline pertama yang bekerjasama dengan pemerintahan Australian Capital Territory (ACT) untuk rute terbang Canberra-Singapore. Saya pernah menggunakan Singapore Airlines ini untuk mudik ke Yogyakarta. Jadi berangkat dari Canberra naik Singapore Airlines kemudian transit di Singapore, dan dari Singapore menggunakan airline lain untuk langsung menuju ke Bandara Adisucipto. Kabarnya, airline berikutnya yang akan mungkin bekerjasama dengan ACT adalah Qatar Airways. 

Di bandara. Saat kami akan back for good to Indonesia.
  • Transportasi umum
      - Bus

Pada dasarnya, bus di Canberra ada dua jenis. Bus untuk transportasi lokal antar region di Canberra dan bus untuk transportasi ke kota lain di Australia. Bus lokal di Canberra disebut dengan bus ACTION. Untuk armada yang lama berwarna oren jingga dan armada yang baru berwarna hijau putih. Armada bus juga selalu dilengkapi dengan bike rack di depannya untuk menaruh sepeda kita jika kita membawa sepeda. Saya pernah pergi ke National Museum di Canberra dengan menggunakan sepeda bersama suami saya. Namun, karena kelelahan jalan-jalan di museum, pulangnya kami naik bus dari sana dan sepeda kami taruh di bike rack bus yang kami tumpangi.

Armada bus ACTION yang baru beserta bike rack di depannya.
Source: Google
Rute dan jam layanan ACTION bus untuk weekday dan weekend berbeda. Di daerah pemukiman misalnya, bus yang biasa datang 30 menit sekali di rush hour weekday akan menjadi satu jam sekali di hari weekend. Untuk hari Minggu pun, layanan bus akan berakhir lebih cepat dan ketersediaan busnya pun akan juga lebih sedikit dibandingkan dengan hari-hari lain. Namun, semua jadwal dan rute bus dapat kita lihat di Google Maps. Jadi biasanya sebelum saya bepergian menggunakan bus, saya selalu mengecek jadwal ketersediaan bus di hari sebelumnya terlebih dahulu dan membuatkan reminder untuk itu. Karena di GMaps juga sudah dilengkapi dengan estimasi perjalanan menuju halte terdekat (jalan kaki), saya juga jadi bisa lebih prepare dan tidak terburu-buru ketika akan naik bus mengingat jam bus disini yang on-time.

Selain rute dan jam, di GMaps kita juga bisa mengecek halte mana yang harus kita datangi untuk menunggu bus. Namun, terkadang nama halte di GMaps dan di haltenya bisa saja berbeda. Selain halte yang berada di setiap 100 meter di area pemukiman, ada juga depot bus dan stasiun bus yang berada di beberapa suburb besar. Depot bus berguna sebagai tempat istirahat untuk bus-bus yang sedang tidak beroperasi. Sedangkan stasiun bus merupakan tempat banyak halte berada sebagai halte-halte transit utama atau pusat. Depot bus ini berada di suburb Woden, Belconnen, dan Tuggeranong. Sama dengan suburb depot bus, stasiun bus juga berada di City Centre dan Gungahlin.

Terdapat berbagai macam rute bus normal dari satu suburb ke suburb yang lain. Ada juga bus yang tarifnya free yaitu city-loop bus. Bus ini beroperasi di sekitar City dan Braddon dengan frekuensi setiap 10 menit dari jam 7 pagi hingga 7 malam di hari-hari kerja. Selain free bus, bus ACTION juga menyediakan layanan untuk antar jemput sekolah dan antar jemput sekolah bagi siswa-siswa yang memiliki disability khusus.

Untuk pembayaran bus ini bisa dilakukan dengan cash atau pre-paid. Untuk pembayaran cash, terdapat empat macam kategori yaitu adult single, adult daily, concession single, concession daily. Kategori single masih dapat digunakan secara free untuk maksimal transfer 90 menit. Kategori concession dapat digunakan untuk siswa sekolah, full-time tertiary students seperti mahasiswa undergraduate atau post-graduate, seniors card holders seperti orang-orang yang sudah tua dan pemerintah yang memiliki concession card. Biasanya untuk kategori concession ini, ketika akan membeli tiket kepada driver, kita sebagai mahasiswa akan diminta untuk menunjukkan student card.  Pastinya tarif biaya harga student akan lebih ekonomis jika kita bandingkan dengan tarif biaya normal atau adult. Untuk pembayaran pre-paid, pembayaran dilakukan dengan menggunakan sebuah kartu khusus yang disebut dengan MyWay. Kartu pintar ini berisi saldo uang yang bisa kita gunakan untuk membayar tarif bus. Kita bisa mengisi ulang jika saldo di kartu tersebut sudah akan habis.

MyWay Card.
Source: Google
Biasanya ketika kita sedang menunggu bus di halte, kita harus melambaikan tangan terlebih dahulu untuk memberikan sinyal kepada driver bahwa kita ingin naik bus tersebut. Karena jika tidak dan jika tidak ada penumpang yang ingin turun di halte tersebut, bus biasanya tidak akan berhenti. Jika menggunakan tiket atau pembayaran cash, ketika masuk bus dan sudah bayar kita akan menerima secarik kertas dari driver yang dianggap sebagai tiketnya. Ketika ingin keluar bus, kita cukup menunjukkan tiket tersebut kepada si driver. Jika kita menggunakan MyWay card, ketika masuk bus kita cukup menempelkannya ke mesin scanner yang ada di dalam bis (tag on) dan menempelkannya kembali ketika akan turun dari bus (tag off). Dari proses itu kita juga jadi bisa tahu berapa tarif biaya perjalanan kita saat itu dan saldo kita saat itu. Untuk turun dari bus, kita cukup menekan tombol lampu tanda stop di dalam bus dan si driver akan mengerti dan memberhentikan bus di bus stop terdekat. Pengalaman saya selama naik bus di Canberra sangatlah nyaman. Busnya bersih, tidak bau solar, dan selalu on-time. Namun kadang saya juga pernah naik bus ke arah kampus, penumpangnya begitu banyak dan saya harus berdiri karena tidak dapat tempat duduk. Kekurangan naik bus adalah kita harus selalu aware dengan jam karena harus mengikuti jadwal busnya dan kadang halte ke tempat tujuan kita atau sebaliknya begitu jauh sehingga harus jalan kaki lama terlebih dahulu. 

Mesin scanner MyWay card.
Source: Google
Untuk bus antar kota, jalur Canberra - Sydney dapat menggunakan bus Murrays (www.murrays.com.au) atau Greyhound (www.greyhound.com.au). Sedangkan untuk jalur Canberra - Melbourne hanya dapat menggunakan bus Greyhound. Tidak ada perbedaan yang mencolok antara kedua jenis bus tersebut. Kedua bus sama-sama bersih dan nyaman. Harganya pun tak jauh berbeda. Untuk naik bus tersebut, kita harus menunggu di terminal bus Canberra yang bernama Jolimont Centre. 

    - Kereta

Di Canberra, hanya ada satu stasiun kereta yang bernama Canberra Railway Station. Kereta ini hanya digunakan untuk transportasi antar kota di Australia. NSW Trainlink, perusahaan kereta di Canberra, menawarkan tiga rute perjalanan antar kota yaitu ke Melbourne, Sydney, dan Eden. Sayangnya saya belum pernah mencoba untuk menggunakan kereta ini. Seringnya naik bus atau pesawat. Namun, untuk informasi lengkap mengenai jadwal keretanya bisa dilihat di link ini. Menurut cerita teman, naik kereta menuju Sydney lebih menyenangkan dibandingkan naik bus atau pesawat. Kita bisa lebih melihat pemandangan hamparan lahan yang luas di perjalanan dan lebih santai. Waktu ketika naik kereta akan sedikit lebih lama jika dibandingkan dengan naik bus atau naik pesawat. Namun, untuk masalah harga, naik kereta dan naik bus selisihnya hanyalah terpaut sedikit. 

    - Taksi

Lagi-lagi saya belum pernah menggunakan layanan taksi di Canberra. Jadilah saya tidak punya pengalaman bagaimana naik taksi di Canberra. Yang pasti tarifnya akan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan transportasi umum lainnya. Pun sama juga di Indonesia. Beberapa perusahaan taksi di Canberra yaitu Cab Express, Elite taxi, dan Silver taxi. Untuk tarif estimasi naik taksi di Canberra dapat dilihat di https://www.taxifare.com.au/rates/australia/canberra/. 

    - Uber

Uber merupakan pilihan transportasi umum yang biasa dipilih oleh orang-orang ketika hari sudah larut malam dan sudah tak ada bus. Dengan hanya menggunakan aplikasi uber, kita bisa memanggil transportasi ini di tempat kita berada. Tarifnya akan disesuaikan dengan jarak tempuh perjalanan kita dan keberadaan kendaraan. Seingat saya, saya hanya pernah sekali menggunakan uber. Waktu itu ketika saya dan suami pulang dari Sydney dengan naik bus. Karena saya baru teler-telernya hamil trimester pertama, saat itu kami lebih memilih pesan uber di terminal Jolimont dibandingkan naik bus di dekat sana. Pembayaran uber tidak bisa dilakukan dengan uang cash dan hanya menerima pembayaran melalui debit card atau credit card. Seperti dengan layanan taksi, tarif uber pasti akan lebih mahal dibandingkan tarif bus namun masih akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tarif taksi.

  • Transportasi pribadi
     - Mobil

Untuk urusan fleksibilitas, banyak orang Indonesia di Canberra yang memilih untuk memiliki mobil  pribadi dibandingkan harus naik transportasi umum. Di Canberra, kita bisa mendapatkan mobil second-hand dengan harga yang murah (pun jika dirupiahkan). Pengalaman saya dan suami, kami mendapatkan mobil bekas dengan model hedge-back bermerk Hyundai Getz keluaran 2007 yang masih memiliki rego atau pajak mobil selama 7 bulan dengan harga $3000. Kalau dihitung, perkiraan pajak mobil selama 3 bulan kira-kira sebesar $300-an sehingga harga mobilnya sendiri sekitar +/- $2400. Untuk Surat Izin Mengemudi (SIM), kita bisa menggunakan SIM kita dari Indonesia. Aturannya, SIM dari Indonesia tersebut haruslah di-translate-kan di Kedutaan Besar Rakyat Indonesia (KBRI) di Canberra. Sebagai informasi, biaya translate tersebut sebesar $35. Namun, selama kurang lebih setahun memiliki mobil, suami tidak pernah men-translate-kan SIM A-nya dan alhamdulillah juga tidak pernah ditegur oleh polisi selama mengendarai mobil. Soalnya kami pikir juga karena di SIM kita dari Indonesia sudah ada bahasa inggrisnya jadilah kami memutuskan untuk tidak perlu men-translate-kannya.

Penampakan mobil kami. Pardon my face.
Untuk mempunyai mobil di Canberra ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah kita memutuskan untuk membeli mobil bekas dari seseorang (karena sepertinya gak mungkin kalau harus beli baru), kita harus memperhatikan apakah mobil bekas yang akan kita beli tersebut mempunyai Road Worthy Certificate (RWC) atau tidak. RWC merupakan surat yang menyatakan bahwa mobil yang akan kita beli tersebut dalam keadaan layak pakai di jalanan. Dengan begitu kita tidak akan merasa tertipu jika kita tidak tahu tentang mesin mobil atau autopart yang lain ketika membeli mobil bekas. Namun, RWC juga tidak bisa sepenuhnya menjamin bahwa mesin mobil bekas yang akan kita beli dalam keadaan yang sangat baik karena dalam pengecekannya pun tidak menyeluruh ke semua bagian mobil tersebut. Selain itu, RWC juga sangat berguna untuk pengurusan balik nama mobil yang akan kita beli dengan catatan bahwa mobil keluar lebih dari 5 tahun dari tahun saat kita beli. Jika mobil yang saya beli keluaran tahun 2007, maka saya harus mempunyai RWC. Jika kita memutuskan untuk membeli sebuah mobil bekas yang tidak menyediakan RWC, dan mobil tersebut keluar di tahun 2007 misalnya, maka kita harus mencari RWC sendiri. Namun jika mobil yang akan kita beli keluaran tahun 2014 misalnya, maka kita tidak perlu mencari RWC untuk urusan balik nama.

Urusan balik nama kepemilikan mobil di Canberra dapat dilakukan di kantor motor registry seperti di Dickson, ACT atau cabang lainnya. Untuk pengurusannya sangat cepat. Pengalaman kami, proses tersebut sudah selesai hanya dalam waktu satu hari. Berkas yang dibutuhkan seperti RWC, identity card, dan bank statement yang berisi alamat rumah kita. Biayanya sekitar +/- $100. Sebagai informasi juga, untuk pembayaran pajak mobilnya bisa kita bayarkan setiap 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan, dan itu terserah kita. Di Canberra, kendaraan bermotor tidak memiliki STNK ataupun BPKB karena semua data kendaraannya sudah tercatat online

Setelah kurang lebih setahun memiliki mobil, ketika kami akan back for good ke Indonesia, kami harus menjual mobil kami. Dengan memasang iklan di berbagai soc-med seperti facebook dan gumtree, mobil kami akhirnya terjual dengan pilihan harga dengan RWC dan masih ada pajaknya selama 3 bulan. Setelah back for good ke Indonesia, kami jadi kangen sekali dengan mobil ini. Walaupun warnany merah ngejreng, ukurannya yang kecil dan harganya yang murah membuat kami sangat nyaman menggunakannya sewaktu di Canberra.

Pengalaman yang saya ingat ketika naik mobil di Canberra adalah orang-orang Canberra mengendarai mobilnya yang kencang-kencang. Awal memiliki mobil saya sempat kaget kenapa begitu, tapi lama kelamaan juga mulai terbiasa. Selain itu, di Canberra kami juga jadi taat aturan sekali dengan selalu menggunakan seat-belt dan tak ada kata nerobos lampu merah di angan kami. Di Indonesia kan yang menggunakan seat-belt hanya pengendaranya saja ya hehe. Kalau di Canberra, semua penumpang harus menggunakan seat-belt dan tak terkecuali. Selain itu, untuk penumpang bayi atau anak-anak di bawah tujuh tahun juga harus menggunakan carseat demi keamanan. 

     - Sepeda motor

Harga sepeda motor di Canberra cenderung mahal dan bahkan lebih mahal dibandingkan dengan beli sebuah mobil bekas. Jenis sepeda motor yang beredar di Canberra kebanyakan adalah motor gede dan scooter matic. Tidak ada sepeda motor jenis bebek seperti yang beredar di Indonesia. Selain harganya yang cenderung mahal, helm nya yang harus full-face pun juga harganya mahal. Jadilah jarang mahasiswa dari Indonesia yang memilih untuk membeli sepeda motor dibandingkan dengan mobil. Karena saya tidak memiliki pengalaman mempunyai sepeda motor alhasil saya tidak bisa menceritakan banyak hal di bagian ini hehe. 

     - Sepeda

Penggunaan sepeda yang lebih santai dan lebih sehat juga menjadi pilihan banyak orang di Canberra. Pun banyak mahasiswa dari Indonesia yang menggunakannya. Selain itu, lingkungan Canberra sangat mendukung untuk para pengguna sepeda. Jalanan sepi dan sudah tersedia jalur khusus untuk pengguna sepeda membuat bersepeda di Canberra menjadi aman dan begitu nikmat. 

Jenis sepeda yang terdapat di Canberra adalah road bike, mountain bike, hybrid, atau commuter. Road bike digunakan ketika bersepeda di on-road dan mountain bike di daerah berbukit atau off-road. Sedangkan hybrid lebih dapat digunakan untuk on-road maupun off-road dan commuter bisa digunakan di on-road dengan jarak tempuh yang lebih pendek. 

Saya dan suami menggunakan sepeda di awal perkuliahan kami selama kurang lebih satu setengah tahun. Kami memilih sepeda jenis road bike karena kami tinggal di dekat city yang jalanan tidak begitu berbukit. Macam sepeda ini juga terdapat jenis untuk man ataupun woman. Kami membeli sepeda yang tentunya second-hand bermerk Giant di sebuah situs perkumpulan jual beli yang bernama gumtree dengan harga sepeda milik suami (man) sebesar $400 dan milik saya (woman) sebesar $250. Untuk perlengkapan lainnya seperti helm dan gembok berupa combination lock seharga masing-masing $60 dan $25 setiap itemnya (Mahal ya :"). Sebenarnya ada yang lebih murah dari harga tersebut, tapi karena kami pikir besok ketika kami akan back for good kami bisa menjualnya kembali maka kami memilih untuk membeli yang sedikit kualitasnya di atas rata-rata. Penggunaan helm ketika bersepeda adalah hal yang wajib di Canberra. Dan ya demi keamanan karena teman saya pernah kepalanya ada yang di-cucuk sama burung magpie ketika bersepeda. Selain helm, hal wajib lainnya adalah gembok kunci karena di Canberra pencurian sepeda yang sangat sering terjadi. 

Waktu berangkat kuliah. Lengkap banget perintilannya haha.
Parkir di pipa air di gedung kantor supervisor karena parkirannya penuh.
Ohya, di Canberra, orang yang menggunakan sepeda tak kenal umur. Dari anak TK sampai orang yang sudah tua pun sangat senang bersepeda kemana-mana. Saya sering melihat ketika jam pulang sekolah, anak-anak TK dijemput orang tuanya dengan menggunakan sepeda. Tidak berboncengan melainkan menggunakan sepeda sendiri-sendiri dan berbaris. Hehe lucu. Selain itu, saya juga pernah melihat ibu-ibu yang menarik child carrier trailer (anaknya ditaruh disitu) ketika bepergian. 

     - Scooter dan skateboard

Selain sepeda, banyak juga orang-orang Canberra yang menggunakan skateboard dan scooter baik manual maupun electric untuk bepergian. Saya juga sempat heran bagaimana bisa seseorang bisa beraninya naik skateboard dengan kecepatan lumayan kencang tanpa takut jatuh. Dan tidak hanya laki-laki, saya pernah lihat seorang perempuan juga naik skateboard untuk pergi kemana-mana. Biasanya pengguna skateboard adalah anak-anak sekolahan maupun mahasiswa sedangkan pengguna scooter lebih ke para pekerja kantoran untuk pulang pergi ke kantornya.

Jadi begitulah berbagai transportasi yang bisa kita nikmati di Canberra beserta pengalaman saya. Semoga informatif dan bermanfaat!