Monday, 22 October 2018

Australian National University - Library dan Multi Function Device (MFD)

Kali ini saya akan menceritakan tentang beberapa perpustakaan yang berada di Australian National University. Di ANU, terdapat lima perpustakaan yaitu Hancock, Chifley, Menzies, Law, dan Art & Music. Dari kelima perpustakaan tersebut, perpustakaan yang belum pernah saya kunjungi adalah Art & Music. Mungkin karena letaknya yang jauh dari gedung perkuliahan saya. Perpustakaan yang paling saya kunjungi adalah Hancock dan Menzies. Hancock karena sangat dekat dengan gedung perkuliahan saya dan Menzies karena dekat dengan musholla. 

Jam buka dari kelima perpustakaan tersebut berbeda-beda. Sebagai informasi, rincian waktunya bisa dilihat disini. Pada dasarnya setiap perpustakaan akan buka sekitar pukul 8 pagi waktu setempat. Sedangkan tutupnya bisa berbeda-beda dan yang paling lama tutupnya adalah Hancock dan Menzies.  Selain itu, kedua perpustakaan tersebut tetap buka di hari Minggu. Jadilah kedua perpustakaan itu selalu tetap ramai walaupun sudah malam hari ataupun saat weekend. Terkadang akan ada informasi ketika jam buka sebuah perpustakaan berubah dari biasanya. Bisa dengan alasan sedang maintenance atau alasan lainnya. Berikut ini penampakan kelima perpustakaan di ANU yang (sayangnya) kebanyakan saya ambil dari Google karena saya lupa mengambil gambar. 

Satu-satunya gambar yang saya ambil sendiri saat di Chifley Library
Hancock Library
Chifley Library
Menzies Library
Art & Music Library
Law Library

Pada dasarnya, perpustakaan di ANU berguna untuk meminjam buku (well, of course). Untuk meminjam buku, mahasiswa dapat mengecek availability dari buku yang akan dipinjam di website khusus library di link ini. Dari website tersebut mahasiswa juga bisa tahu buku tersebut berada di perpustakaan mana dan sedang dipinjam oleh orang lain atau tidak. Jika seseorang sedang meminjam buku yang ingin kita pinjam, kita bisa mengajukan request untuk si peminjam mengembalikan buku tersebut. Dan kita akan diberikan update-an oleh library jika buku tersebut sudah available. Sangat mudah dan sistematis bukan?!

Selain itu di perpustakaan ANU terdapat banyak ruang khusus yang dapat digunakan untuk belajar, diskusi, dan tutorial. Di ruang belajar yang terletak di main hall perpustakaan terdapat banyak meja dan kursi yang dapat digunakan untuk belajar para mahasiswa. Di ruang belajar, ada bagian yang dilengkapi dengan personal computer (PC), ada juga yang hanya meja kosong yang dilengkapi dengan colokan listrik. Sedangkan ruang diskusi merupakan ruang khusus yang dapat di-booking oleh mahasiswa untuk belajar atau diskusi secara kelompok. Biasanya disana dilengkapi dengan meja bundar besar, beberapa kursi dan layar monitor untuk men-display bahan diskusi. Di perpustakaan juga terdapat ruang tutorial yang digunakan untuk kelas tutorial yang sudah pernah saya ceritakan disini. Sayangnya saya kurang tahu apakah semua perpustakaan ANU dilengkapi dengan ruang tutorial. Namun yang pasti, semua perpustakaan disana pasti ada ruang belajar dan ruang diskusinya.

Semasa kuliah, saya sering nongkrong di Hancock Library untuk sekedar menunggu kuliah berikutnya atau untuk mengerjakan tugas-tugas. Tempatnya yang sangat nyaman, bersih, dan tidak berisik membuat saya menjadi suka berada di perpustakaan. Padahal semasa saya kuliah S1 di UGM, bisa dihitung jari berapa kali saya mengunjungi perpustakaan. Selain itu, saya juga suka nongkrong di Menzies Library. Biasanya saya akan kesana ketika tempat kuliah saya berada di area dekatnya. Jika masa-masa menjelang mid exam atau final exam, semua ruang belajar di perpustakaan pasti akan selalu dipenuhi para mahasiswa yang sedang belajar dan akan sulit untuk mencari meja kosong.

Selain fasilitas berbagai macam ruang khusus yang dapat digunakan di perpustakaan, fasilitas yang tak kalah penting adalah adanya multi function device (MFD). Mesin ini adalah mesin multifungsi yang dapat digunakan untuk menge-print, men-scan dan mem-fotokopi file. Untuk mengakses mesin tersebut, kita harus menggunakan student card. Sebenarnya mesin ini tidak hanya berada di perpustakaan. Buktinya saya dapat menemui mesin ini di gedung kuliah saya, CSIT. Penampakan mesin ini dapat dilihat sebagai berikut.



Kelebihan dari menggunakan mesin MFD adalah kita jadi bisa meng-upload file kita yang ingin di-print tanpa harus melibatkan USB (flashdisk). Di ANU, kita bisa meng-upload file kita di http://wirelessprinting.anu.edu.au/. Di website tersebut, kita bisa mengatur setting-an print yang kita inginkan. Apakah hitam putih atau berwarna, apakah satu kertas satu atau dua halaman dan sebagainya. Untuk biaya printing-nya, setiap mahasiswa ANU secara otomatis akan diberikan saldo sebesar $40 setiap semesternya. Jika saldo tersebut habis, kita bisa saja menambah saldonya sendiri. Namun, jika dalam satu semester saldo tersebut masih ada, besar saldo tersebut tidak akan diakumulasikan di semester selanjutnya. Di website printing tadi, kita juga bisa mengetahui saldo sesaat kita berapa dan rincian biaya printing kita saat itu. Ini sangat memudahkan sekali untuk kita, mahasiswa, yang selalu bergelut dengan file printing

No comments:

Post a Comment