Kali ini saya akan menceritakan tentang parking system yang diterapkan di Australian National University. Menurut saya, sistem parkir di ANU ini sangat menarik buat saya. Entah karena saya belum pernah menjumpai sistem seperti ini atau memang saya yang norak haha. Oke, jadi di ANU terdapat berbagai macam jenis tempat parkir. Ada parkir sepeda, parkir sepeda motor, parkir mobil pribadi, dan parkir mobil milik ANU sendiri. Untuk siapa yang akan parkir pun dibedakan seperti khusus untuk staff ataupun bisa untuk mahasiswa atau tamu. Yang lebih menarik, ANU juga menyediakan tempar parkir khusus disability person di beberapa spot.
Untuk parkir sepeda, terdapat banyak spot di ANU. Ada yang terbuka untuk umum, ada juga yang mengharuskan kita untuk mendaftar terlebih dahulu untuk bisa mengakses area parkir tersebut (tertutup). Untuk yang terbuka, kita tinggal parkir sepeda kita saja tanpa harus meminta izin terlebih dahulu. Untuk yang tertutup, kita harus meminta akses terlebih dahulu. Permintaan aksesnya pun tak sembarangan. Tak semua tempat parkir bisa kita mintai aksesnya. Biasanya permintaan akses parkir sepeda ini sesuai dengan spot gedung perkuliahannya. Untuk cara dan kemana kita harus menghubungi untuk meminta akses, informasinya selalu ada di bagian pintu tempat parkirnya.
Selama kurang lebih tiga semester, saya masih menggunakan sepeda untuk berangkat ke kampus. Karena gedung perkuliahan saya di CSIT, saya hanya bisa meminta akses tempat parkir sepeda yang berada di area CSIT dan sekitarnya. Untuk case saya, saya meminta akses tempat parkir di sekitar area Ian Ross Building (gedung depannya CSIT). Setelah saya mendapatkan akses parkir, saya bisa menggunakan parkir tersebut dan masuk dengan menggunakan student card. Berikut beberapa gambar yang sempat saya ambil ketika menggunakan tempat parkir sepeda yang tertutup.
![]() |
Caranya masuk dengan menempelkan student card kita ke sensor merah itu. Ini penampakan dari luar. |
![]() |
Ini penampakan dari dalam. |
![]() |
Tempat parkir tertutup. Di luar tempat parkir tertutup ini, ada tempat parkir terbuka seperti yang tertangkap di gambar. |
Sebenarnya, untuk parkir sepeda yang tertutup tidak hanya ada yang harus mendaftar dan menggunakan student card untuk mengaksesnya. Di spot tertentu, ada parkir tertutup yang menggunakan combination lock yang membutuhkan kombinasi angka untuk mengaksesnya. Namun, biasanya kombinasi angka ini hanya diketahui oleh beberapa orang yang memang stay di gedung dekat area parkir tersebut. Saya mengetahui ini ketika saya ingin kuliah di area kantor teman saya yang PhD, dan saya nitip sepeda saya di tempat parkir di area kantornya. Jadilah saya dikasih tahu kombinasi angka untuk mengakses tempat parkir sepeda disana.
Selanjutnya untuk sistem parkir sepeda motor dan mobil akan lebih kompleks bahasannya. Pada dasarnya sistem parkir kedua kendaraan tersebut sama, hanya saja di setiap spot parkir, area untuk sepeda motor paling hanya ada dua sampai tiga slot. Di Canberra, dominan kendaraan yang digunakan adalah mobil. Untuk sepeda motor pun, jenis yang digunakan adalah motor gede atau motor matic. Tidak ada motor bebek seperti di di Indonesia.
Selanjutnya untuk sistem parkir sepeda motor dan mobil akan lebih kompleks bahasannya. Pada dasarnya sistem parkir kedua kendaraan tersebut sama, hanya saja di setiap spot parkir, area untuk sepeda motor paling hanya ada dua sampai tiga slot. Di Canberra, dominan kendaraan yang digunakan adalah mobil. Untuk sepeda motor pun, jenis yang digunakan adalah motor gede atau motor matic. Tidak ada motor bebek seperti di di Indonesia.
Untuk parkir kendaraan, ada spot yang gratis dan ada juga yang berbayar. Untuk yang gratis pun ada batasan waktunya. Bisa satu atau dua jam tergantung masing-masing aturan di spot tempat parkir tersebut. Dominan area di ANU, parkirnya berbayar. Namun parkiran berbayar berlaku dari jam 9 pagi hingga 5 sore. Jika di luar range waktu itu, semua spot parkiran bisa digunakan secara gratis. Untuk sistem pembayaran di dalam range waktu itu, ada tiga macam sistem sebagai berikut.
- Permit
Ini adalah jenis sistem berlangganan. Sebuah kendaraan dapat didaftarkan untuk berlangganan tempat parkir di ANU dalam range waktu 90 hari. Untuk detail bagaimana cara berlangganan dapat dibaca di link ini. Berlangganan tempat parkir akan sangat menguntungkan jika seorang mahasiswa sangat aktif berada di kampus. Jika mahasiswa yang kupu-kupu mungkin akan terasa rugi jika berlangganan. Hampir semua spot tempat parkir di ANU sangat available untuk para permit holders ini. Dan durasi waktu parkirnya pun tidak terbatas. Untuk sekali berlangganan, kira-kira biayanya sekitar $80 - $90 dalm range waktu 90 hari.
- Pay As You Go
Sistem parkir ini akan sangat cocok untuk tamu dan mahasiswa yang tidak sering ke kampus. Sistem ini adalah sistem pembayaran yang hanya bayar ketika parkir saja. Pembayaran bisa dilakukan lewat website, aplikasi atau call. Untuk aplikasinya bernama cellOPark. Dengan men-scan barcode yang tertera di papan di area tempat parkir, kita bisa langsung mendaftarkan kendaraan kita di tempat parkir tersebut. Untuk durasi penggunaannya, selama di aplikasi penggunaan parkir kita masih on-going, kita masih tetap bisa parkir di tempat parkir tersebut. Kita harus men-stop penggunaan tempat parkir tersebut di aplikasi untuk mengakhirinya. Untuk pembayarannya, jika kita melakukannya di aplikasi, kita bisa mengintegrasikannya dengan akun bank kita. Dengan begitu, ketika kita sudah menyudahi parkir kita, akan tertera berapa biaya parkirnya di aplikasi dan kita bisa langsung membayarnya dengan akun bank kita.
- Pay and Display (ticket)
Sistem parkir ini biasanya diterapkan juga di supermarket seperti Woolworths. Dengan melakukan pembayaran di mesin yang berada di tempat parkir, kita bisa menggunakan tempat parkir tersebut dengan meletakkan tiket pembayaran di dashboard mobil sebagai bukti. Biasanya mesin pembayaran hanya menerima uang koin. Durasinya bisa bermacam-macam. Bisa satu jam, dua jam atau lebih. Kita bisa memilih durasi waktu yang kita inginkan di mesin. Jika kita ingin memperpanjang durasi waktu parkir kita, kita bisa kembali membeli tiket di mesin pembayaran.
![]() |
Salah satu contoh papan informasi di tempat parkir ANU. Source: Google |
Mulai setengah masa semester tiga kuliah saya, alhamdulillah saya dan suami memutusukan untuk membeli mobil. Di semester tiga, selama kurang lebih tiga bulan, kami memutuskan untuk berlangganan parkir. Pada waktu itu, kami merasa sangan diuntungkan karena jadwal kuliah kami yang masih padat. Ketika akan kuliah, kita bisa agak mepet datangnya karena tidak perlu mencari spot yang gratisan. Apalagi ketika akan ujian, jelas pemilihan parkir berlangganan akan sangat menguntungkan mengingat saat masa-masa ujian tempat parkir mobil pun akan sangat penuh. Kemudian, di semester empat, karena suami sudah tidak aktif di kampus alias sudah lulus, kami memutuskan untuk tidak berlangganan tempat parkir kembali. Selain itu, saya juga selalu diantar jemput suami dan selalu pulang tenggo, maka akan sangat rugi jika kami berlangganan lagi. Sekalipun ketika kami berdua ingin berada di kampus, kami menggunakan sistem lainnya yaitu dengan aplikasi atau dengan tiket.
Oya, untuk penertiban per-parkir-an di ANU, ada petugas security yang secara berkala mengecek kendaraan-kendaraan yang sedang parkir. Ada yang mengecek dengan alat atau mesin kecil (saya tidak tahu namanya). Ada juga yang mengecek dengan berkeliling menggunakan mobil yang telah dilengkapi dengan kamera sensorik yang dapat mendeteksi plat-plat kendaraan yang ada di tempat parkir. Jika ada kendaraan yang melanggar, kendaraam tersebut akan diberikan tiket denda yang harus dibayar. Pelanggaran bisa berupa kendaraan yang sudah habis masa permit-nya tapi tetap parkir, kendaraan yang sudah habis waktu parkirnya, atau kendaraan yang asal-asalan parkir (tidak sesuai pada tempatnya). Tidak tanggung-tanggung, denda yang akan diberikan bisa mencapai $100. Jadilah para pengguna kendaraan cenderung akan berhati-hati untuk parkir di kampus.
No comments:
Post a Comment