Sejujurnya sebelum hamil, saya jarang atau hampir tidak pernah membaca tentang seluk beluk kehamilan dan teman-temannya. Jadilah ketika saya hamil, setiap hari saya selalu menggali berbagai informasi tentang seluk beluk kehamilan. Setiap kejadian atau masalah yang saya hadapi, saya pasti selalu googling atau mencari informasi lewat instagram maupun forum-forum lainnya. Saya juga bisa mendaftar pertanyaan-pertanyaan saya untuk ditanyakan ke dokter kandungan saya ketika tiba waktu periksa. Selain itu, sejak mengikuti senam hamil di RSIA Sadewa yang sudah saya ceritakan disini, saya juga menjadi bertambah ilmu.
Nah, berbagai pengetahuan yang saya dapatkan dari sumber-sumber tadi saya rangkum di bawah ini yaa.
- Teknik pernafasan adalah kunci sukses melahirkan. Selain itu juga harus ditambah dengans selalu positive thinking.
- Bernafas panjang saat mengalami kontraksi akan mengurangi rasa kaku yang terjadi di perut
- Usia matang kandungan itu di umur 37 minggu. Jadi ketika ada ibu hamil yang umur kandungannya kurang dari 37 minggu (pun hanya kurang satu hari) namun sudah mengalami kontraksi harus diberikan obat pereda kontraksi. Ini dikarenakan umur kandungannya yang masih tergolong prematur dan akan menjadi beresiko. Tapi hal ini bukan hal yang mutlak ya, semuanya harus atas dasar perintah dari dokter.
- Ketika mengalami pecah ketuban, kita harus segera pergi ke rumah sakit. Kita juga harus mengecek ketubannya berwarna apa. Warna bening menandakan kandungan masih aman, sedangkan warna hijau menandakan bahwa kandungan dalam bahaya karena air ketuban sudah tercampur dengan mekonium (pup bayi) dan dapat meracuni sang bayi. Jika berwarna hijau harus segera pergi ke rumah sakit untuk segera ditangani oleh dokter. Selain itu, kita juga harus mencatat jam berapakah pecah ketuban terjadi. Kita juga tidak boleh melakukan banyak gerakan saat ketuban sudah pecah. Usahakan berbaring dan jangan duduk. Saat pecah ketuban juga tidak boleh berhubungan badan karena ini dapat menimbulkan infeksi.
- Saat mengejan dilarang menutup mata karena dapat membahayakan syaraf mata. Selain itu dengan membuka mata selama proses melahirkan juga akan menambah kefokusan dan perhatian terhadap proses melahirkan itu sendiri.
Selain poin-poin di atas, informasi-informasi penting lainnya dapat dilihat di berbagai sumber. Misalkan saja instagram seperti @ibupedia.id, @parentalk.id atau aplikasi forum seperti theAsianparent yang dapat diunduh secara gratis.
Oh ya, selain itu, selama senam hamil juga diberikan informasi mengenai pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD), bagaimana menyusui yang baik dan benar, bagaimana membersihkan puting payudara dan juga bagaimana mengurangi timbulnya stretch mark di berbagai bagian tubuh ibu hamil. Sayangnya ketika sesi menjelaskan IMD dan menyusui saya tidak bisa datang. Jadilah saya ketinggalan informasi tentang itu saat senam hamil dan harus mencaritahu sendiri di berbagai sumber. Untuk membersihkan puting payudara, kita bisa menggunakan minyak kelapa atau Virgin Coconut Oil (VCO) yang bisa dibeli di apotek. Sedangkan untuk stretch mark, kita bisa menggunakan minyak zaitun sebagai pelembab.
Ngomong-ngomong soal stretch mark, sampai umur kandungan saya menginjak di bulan ke-tujuh, saya sama sekali tidak punya strecht mark. Namun, di bulan ke-delapan, tiba-tiba beberapa bagian tubuh saya beruntun timbul stretch mark berbentuk garis-garis kemerahan. Jadilah saya harus mencari cream-cream pengurang atau penghilang stretch mark ini. Karena saya masih di Canberra waktu itu, saya mencari cream ini di apotek terdekat. Jatuhlah pilihan saya pada Palmer's Cocoa Butter Cream. Pemakaian cream ini cukup lama saya lakukan. Namun hasilnya pun tidak sesuai harapan. Stretch mark saya tetap terpampang nyata hehe.
Sampai melahirkan, cream Palmer yang saya bawa dari Canberra sudah habis. Saya harus mencari alternatif yang lain dan jatuhlah saya ke Bio Oil. Lagi-lagi karena saya baca cerita atau review orang yang pernah menggunakan dan memberikan pernyataan bagus. Selama beberapa bulan saya menggunakan Bio Oil ini, stretch mark saya lumayan memudar dan menjadi berwarna abu-abu. Tapi tetap saja tidak bisa hilang.
Pelajaran yang saya ambil dari penanganan stretch mark ini adalah usahakan memakai cream sebagai moisturizer ini sedini mungkin saat perut belum besar. Entah akan timbul stretch mark atau tidak nantinya ketika perutnya membesar, yang terpenting kulit yang rawan akan stretch mark ini menjadi moist dan tidak gatal. Menurut dokter kulit dan kelamin yang saya pernah baca di instagram, sebenarnya stretch mark ini timbul bukan karena kita menggaruk-garuknya. Namun, stretch mark ini ya murni dari kulit kita saja karena ada peregangan yang terjadi secara tiba-tiba saat hamil. Jadi itu mitos ya, punya stretch mark karena digaruk. Jangan percaya hehe.
Dan yang terakhir, punya stretch mark itu kenangan. Kenangan indah saat kita menjadi satu bersama anak kita di dalam tubuh kita. Kalo kata orang-orang itu tanda cinta yang melekat di seumur hidup kita hehe. Jadi ya syukuri dan nikmati saja. Alhamdulillaah..
No comments:
Post a Comment