Thursday, 28 February 2019

Senam Hamil di RSIA Sadewa

Awal bertemu dengan dokter Ayu, dokter kandungan saya di RSIA Sadewa, beliau menyarankan untuk mengikuti senam hamil. Jadilah saya mencaritahu berbagai rumah sakit yang menyediakan senam hamil di Jogja. Selain RSIA Sadewa, ternyata lumayan banyak rumah sakit yang menyediakan. Ada di RS Happyland, RS Queen Latifa, JIH, dan ada juga semacam medical centre gitu. Kemudian setelah baca review-review dari orang, saya memutuskan untuk senam di RSIA Sadewa saja. Selain bertempat di rumah sakit yang sama dengan dokter kandungan saya, review-reviewnya pun mengatakan bahwa senam hamilnya bagus.

Di umur kandungan saya yang menginjak sekitar 32 minggu, saya mulai mengikuti senam hamil di Sadewa. Jadwal senam hamil di Sadewa bisa dilihat di website resminya. Terdapat 3 sesi. Ada hari Rabu sore, Minggu pagi dan juga Minggu sore. Untuk senam pagi biasanya jam 8, sedangkan senam sore biasanya jam 3. Pemandu senam hamil di Sadewa merupakan seorang bidan disana. Namun, ada dua bidan yang memandu. Satu bidan memandu senam di sesi Rabu sore dan Minggu pagi, sedangkan satunya memandu di Minggu sore.

Saya pertama kali datang senam itu di sesi Rabu sore. Saya sempat tanya-tanya dulu sesampainya di Sadewa bagaimana prosedur mengikuti senam hamil. Ternyata saya harus membayar administrasi dulu sebesar Rp. 15.000,- untuk setiap pertemuannya di loket kasir. Setelah itu saya diberi secarik kertas berisi nama dan nominal pembayaran. Selanjutnya saya bergegas ke lantai dua menuju ruang senam hamilnya. Ruang ini juga merangkap sebagai ruang laktasi mengingat ruangan ini dekat dengan poli anak.

Okay, awal datang itu saya ditanyain peserta lama atau baru oleh mbak bidannya. Biasanya peserta lama akan berbaris di deretan belakang dan peserta baru harus menempatkan diri di barisan paling depan. Ini bertujuan agar ketika mbak bidannya menjelaskan, peserta barunya bisa lebih mudah paham dan selalu mendengarkan.

Namun sebelum senam mulai, peserta baru harus melewati beberapa ‘ritual’ (sebutan dari mbak bidannya) dulu. Yang pertama, saya harus mengambil matras merah dan bantalnya untuk ditaruh di barisan paling depan dan menaruh tas saya disitu sebagai tanda kalau matras itu sudah ada empunya. Yang kedua, saya harus ke depan menghadap mbak bidannya sambil membawa handphone saya. Yang ketiga, saya harus mengambil secarik kertas yang telah disediakan untuk  mengisi identitas. Isiannya seperti nama, alamat, no hp, kehamilan ke berapa, pernah keguguran atau tidak, hari pertama haid terakhir, hari prediksi kelahiran, dan juga umur kandungan saat itu. Nah, untuk mengetahui umur kandungan ini, mbak bidannya meminta kita untuk menghitungnya dari hpht kita dengan menggunakan kalender yang ada handphone kita. Nah jadi ketahuan kan yah kenapa kita harus bawa handphone kedepan.

Karena saya sudah mengetahui hpht saya itu hari Selasa, maka saya sudah membiasakan  untuk menghitung umur kandungan saya jika menginjak hari Selasa. Jadi ketika saya diminta untuk menghitung seperti itu, alhamdulillah saya bisa lancar menjawabnya. Soalnya dari cerita orang-orang yang memberikan review di blognya mengatakan bahwa mbak bidan yang ini rada strict dan galak bagi peserta baru. Tapi karena orangnya jago dan pintar memandu senamnya makanya bisa dapat review yang bagus hehe.

Selanjutnya, setelah saya ‘lolos’ untuk menghitung umur kandungan, saya antri untuk pengecekan tekanan darah dan pengecekan kepala janin oleh mbak bidan. Hasil dari pengecekan inilah yang nantinya akan dituliskan di balik kertas identitas tadi. Jadi history pengecekan saat senam hamil kita akan terekam. Sambil antri, saya menulis absen dulu di buku absen. Isinya berupa nama, alamat, no hp, kehamilan keberapa, pernah keguguran atau tidak.

Kalau sudah menjadi peserta lama, ritual ini saja yang diikuti. Datang ke ruang senam, kemudian mengambil matras dan bantalnya dan langsung menempatkan diri. Tidak lupa menaruh tas di atasnya. Kemudian ke depan mencari kertas identitas yang dimasukkan ke sebuah kantong berdasarkan bulan prediksi kelahiran dan langsung antri ke mbak bidan untuk pengecekan. Tak lupa juga sambil menulis absen. Sebelum pengecekan, kita juga harus menyerahkan kertas bukti pembayaran administrasi tadi ke mbak bidannya. Seselesainya pengecekan dan menulis absen, kita harus mengembalikan kartu identitas tadi ke kantong seperti semula dan mendapatkan snack. Membayar sebesar 15 ribu dan mendapatkan segudang ilmu ditambah dengan snack juga jadi terasa sangat murah bukan hehe.

Sebelum mulai senam, biasanya mbak bidannya akan bercerita panjang lebar mengenai seluk beluk kehamilan dan teknik senam yang akan diterapkan. Dan biasanya mbaknya akan fokus ke peserta baru karena peserta lamanya sudah sering mendengarkan bahasannya hehe. Awalnya para peserta baru diminta untuk latihan pernafasan panjang. Dan itu harus dengan gerakan yang benar. 

Senam dibagi menjadi tiga sesi. Semakin bertambah sesi, gerakannya akan semakin berat. Saya lupa berapa umur kandungan yang hanya boleh mengikuti sesi pertama. Karena umur kandungan saya sudah 32 minggu, saya diperbolehkan langsung mengikuti semua sesi. Pada intinya, semua gerakan merupakan pelatihan untuk pernafasan panjang. Pernafasan panjang ini akan sangat berguna untuk menghadapi proses melahirkan nantinya. Pernafasan selalu dimulai dengan menghirup udara panjang melewati hidung dan dihembuskan secara perlahan melalui mulut. 

Sambil melakukan pernafasan panjang, gerakan senam dilakukan untuk melatih otot-otot yang akan digunakan untuk melahirkan seperti otot panggul, otot kemaluan dan lain sebagainya. Selain itu, gerakan senam juga bermanfaat untuk mengurangi pegal-pegal yang sering dikeluhkan  oleh para ibu hamil. Ada juga gerakan senam yang membantu untuk memposisikan bayi yang belum benar posisinya seperti sungsang atau malah lurus horisontal. Ada juga gerakan senam yang membantu untuk menurunkan kepala bayi ke bawah panggul. Dan setelah mengikuti senam hamil ini, saya telah merasakan manfaatnya. Mulai dari berkurangnya pegal-pegal, keluhan badan kaku-kaku dan rasa engap yang sering datang tiba-tiba. 

Oh ya gerakan senam yang paling penting menurut saya adalah teknik mengejan. Iya, jadi kita diajari untuk mengejan saat melahirkan nantinya. Bagaimana posisi yang benar, letak tangan dan kaki seperti apa dan yang penting adalah bagaimana pernafasannya saat mengejan. Pokoknya mengikuti senam hamil di Sadewa begitu bermanfaat menurut saya hehe. 

Selain merasakan manfaat dari gerakan-gerakan senam tadi, saya juga mendapatkan segudang ilmu yang sangat impactful untuk membantu proses melahirkan saya. Untuk mempermudah membacanya, saya akan membuat beberapa pengetahuan yang saya dapatkan di senam hamil ini dan pengetahuan saya dari berbagai sumber di postingan selanjutnya yaa. 



No comments:

Post a Comment