Friday, 1 March 2019

Pengetahuan Penting untuk Ibu Hamil dan Stretch Mark


Sejujurnya sebelum hamil, saya jarang atau hampir tidak pernah membaca tentang seluk beluk kehamilan dan teman-temannya. Jadilah ketika saya hamil, setiap hari saya selalu menggali berbagai informasi tentang seluk beluk kehamilan. Setiap kejadian atau masalah yang saya hadapi, saya pasti selalu googling atau mencari informasi lewat instagram maupun forum-forum lainnya. Saya juga bisa mendaftar pertanyaan-pertanyaan saya untuk ditanyakan ke dokter kandungan saya ketika tiba waktu periksa. Selain itu, sejak mengikuti senam hamil di RSIA Sadewa yang sudah saya ceritakan disini, saya juga menjadi bertambah ilmu. 

Nah, berbagai pengetahuan yang saya dapatkan dari sumber-sumber tadi saya rangkum di bawah ini yaa. 
  • Teknik pernafasan adalah kunci sukses melahirkan. Selain itu juga harus ditambah dengans selalu positive thinking. 
  • Bernafas panjang saat mengalami kontraksi akan mengurangi rasa kaku yang terjadi di perut
  • Usia matang kandungan itu di umur 37 minggu. Jadi ketika ada ibu hamil yang umur kandungannya kurang dari 37 minggu (pun hanya kurang satu hari) namun sudah mengalami kontraksi harus diberikan obat pereda kontraksi. Ini dikarenakan umur kandungannya yang masih tergolong prematur dan akan menjadi beresiko. Tapi hal ini bukan hal yang mutlak ya, semuanya harus atas dasar perintah dari dokter. 
  • Ketika mengalami pecah ketuban, kita harus segera pergi ke rumah sakit. Kita juga harus mengecek ketubannya berwarna apa. Warna bening menandakan kandungan masih aman, sedangkan warna hijau menandakan bahwa kandungan dalam bahaya karena air ketuban sudah tercampur dengan mekonium (pup bayi) dan dapat meracuni sang bayi. Jika berwarna hijau harus segera pergi ke rumah sakit untuk segera ditangani oleh dokter. Selain itu, kita juga harus mencatat jam berapakah pecah ketuban terjadi. Kita juga tidak boleh melakukan banyak gerakan saat ketuban sudah pecah. Usahakan berbaring dan jangan duduk. Saat pecah ketuban juga tidak boleh berhubungan badan karena ini dapat menimbulkan infeksi. 
  • Saat mengejan dilarang menutup mata karena dapat membahayakan syaraf mata. Selain itu dengan membuka mata selama proses melahirkan juga akan menambah kefokusan dan perhatian terhadap proses melahirkan itu sendiri. 
Selain poin-poin di atas, informasi-informasi penting lainnya dapat dilihat di berbagai sumber. Misalkan saja instagram seperti @ibupedia.id, @parentalk.id atau aplikasi forum seperti theAsianparent yang dapat diunduh secara gratis. 

Oh ya, selain itu, selama senam hamil juga diberikan informasi mengenai pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD), bagaimana menyusui yang baik dan benar, bagaimana membersihkan puting payudara dan juga bagaimana mengurangi timbulnya stretch mark di berbagai bagian tubuh ibu hamil. Sayangnya ketika sesi menjelaskan IMD dan menyusui saya tidak bisa datang. Jadilah saya ketinggalan informasi tentang itu saat senam hamil dan harus mencaritahu sendiri di berbagai sumber. Untuk membersihkan puting payudara, kita bisa menggunakan minyak kelapa atau Virgin Coconut Oil (VCO) yang bisa dibeli di apotek. Sedangkan untuk stretch mark, kita bisa menggunakan minyak zaitun sebagai pelembab. 

Ngomong-ngomong soal stretch mark, sampai umur kandungan saya menginjak di bulan ke-tujuh, saya sama sekali tidak punya strecht mark. Namun, di bulan ke-delapan, tiba-tiba beberapa bagian tubuh saya beruntun timbul stretch mark berbentuk garis-garis kemerahan. Jadilah saya harus mencari cream-cream pengurang atau penghilang stretch mark ini. Karena saya masih di Canberra waktu itu, saya mencari cream ini di apotek terdekat. Jatuhlah pilihan saya pada Palmer's Cocoa Butter Cream. Pemakaian cream ini cukup lama saya lakukan. Namun hasilnya pun tidak sesuai harapan. Stretch mark saya tetap terpampang nyata hehe. 

Sampai melahirkan, cream Palmer yang saya bawa dari Canberra sudah habis. Saya harus mencari alternatif yang lain dan jatuhlah saya ke Bio Oil. Lagi-lagi karena saya baca cerita atau review orang yang pernah menggunakan dan memberikan pernyataan bagus. Selama beberapa bulan saya menggunakan Bio Oil ini, stretch mark saya lumayan memudar dan menjadi berwarna abu-abu. Tapi tetap saja tidak bisa hilang. 

Pelajaran yang saya ambil dari penanganan stretch mark ini adalah usahakan memakai cream sebagai moisturizer ini sedini mungkin saat perut belum besar. Entah akan timbul stretch mark atau tidak nantinya ketika perutnya membesar, yang terpenting kulit yang rawan akan stretch mark ini menjadi moist dan tidak gatal. Menurut dokter kulit dan kelamin yang saya pernah baca di instagram, sebenarnya stretch mark ini timbul bukan karena kita menggaruk-garuknya. Namun, stretch mark ini ya murni dari kulit kita saja karena ada peregangan yang terjadi secara tiba-tiba saat hamil. Jadi itu mitos ya, punya stretch mark karena digaruk. Jangan percaya hehe. 

Dan yang terakhir, punya stretch mark itu kenangan. Kenangan indah saat kita menjadi satu bersama anak kita di dalam tubuh kita. Kalo kata orang-orang itu tanda cinta yang melekat di seumur hidup kita hehe. Jadi ya syukuri dan nikmati saja. Alhamdulillaah..




Thursday, 28 February 2019

Senam Hamil di RSIA Sadewa

Awal bertemu dengan dokter Ayu, dokter kandungan saya di RSIA Sadewa, beliau menyarankan untuk mengikuti senam hamil. Jadilah saya mencaritahu berbagai rumah sakit yang menyediakan senam hamil di Jogja. Selain RSIA Sadewa, ternyata lumayan banyak rumah sakit yang menyediakan. Ada di RS Happyland, RS Queen Latifa, JIH, dan ada juga semacam medical centre gitu. Kemudian setelah baca review-review dari orang, saya memutuskan untuk senam di RSIA Sadewa saja. Selain bertempat di rumah sakit yang sama dengan dokter kandungan saya, review-reviewnya pun mengatakan bahwa senam hamilnya bagus.

Di umur kandungan saya yang menginjak sekitar 32 minggu, saya mulai mengikuti senam hamil di Sadewa. Jadwal senam hamil di Sadewa bisa dilihat di website resminya. Terdapat 3 sesi. Ada hari Rabu sore, Minggu pagi dan juga Minggu sore. Untuk senam pagi biasanya jam 8, sedangkan senam sore biasanya jam 3. Pemandu senam hamil di Sadewa merupakan seorang bidan disana. Namun, ada dua bidan yang memandu. Satu bidan memandu senam di sesi Rabu sore dan Minggu pagi, sedangkan satunya memandu di Minggu sore.

Saya pertama kali datang senam itu di sesi Rabu sore. Saya sempat tanya-tanya dulu sesampainya di Sadewa bagaimana prosedur mengikuti senam hamil. Ternyata saya harus membayar administrasi dulu sebesar Rp. 15.000,- untuk setiap pertemuannya di loket kasir. Setelah itu saya diberi secarik kertas berisi nama dan nominal pembayaran. Selanjutnya saya bergegas ke lantai dua menuju ruang senam hamilnya. Ruang ini juga merangkap sebagai ruang laktasi mengingat ruangan ini dekat dengan poli anak.

Okay, awal datang itu saya ditanyain peserta lama atau baru oleh mbak bidannya. Biasanya peserta lama akan berbaris di deretan belakang dan peserta baru harus menempatkan diri di barisan paling depan. Ini bertujuan agar ketika mbak bidannya menjelaskan, peserta barunya bisa lebih mudah paham dan selalu mendengarkan.

Namun sebelum senam mulai, peserta baru harus melewati beberapa ‘ritual’ (sebutan dari mbak bidannya) dulu. Yang pertama, saya harus mengambil matras merah dan bantalnya untuk ditaruh di barisan paling depan dan menaruh tas saya disitu sebagai tanda kalau matras itu sudah ada empunya. Yang kedua, saya harus ke depan menghadap mbak bidannya sambil membawa handphone saya. Yang ketiga, saya harus mengambil secarik kertas yang telah disediakan untuk  mengisi identitas. Isiannya seperti nama, alamat, no hp, kehamilan ke berapa, pernah keguguran atau tidak, hari pertama haid terakhir, hari prediksi kelahiran, dan juga umur kandungan saat itu. Nah, untuk mengetahui umur kandungan ini, mbak bidannya meminta kita untuk menghitungnya dari hpht kita dengan menggunakan kalender yang ada handphone kita. Nah jadi ketahuan kan yah kenapa kita harus bawa handphone kedepan.

Karena saya sudah mengetahui hpht saya itu hari Selasa, maka saya sudah membiasakan  untuk menghitung umur kandungan saya jika menginjak hari Selasa. Jadi ketika saya diminta untuk menghitung seperti itu, alhamdulillah saya bisa lancar menjawabnya. Soalnya dari cerita orang-orang yang memberikan review di blognya mengatakan bahwa mbak bidan yang ini rada strict dan galak bagi peserta baru. Tapi karena orangnya jago dan pintar memandu senamnya makanya bisa dapat review yang bagus hehe.

Selanjutnya, setelah saya ‘lolos’ untuk menghitung umur kandungan, saya antri untuk pengecekan tekanan darah dan pengecekan kepala janin oleh mbak bidan. Hasil dari pengecekan inilah yang nantinya akan dituliskan di balik kertas identitas tadi. Jadi history pengecekan saat senam hamil kita akan terekam. Sambil antri, saya menulis absen dulu di buku absen. Isinya berupa nama, alamat, no hp, kehamilan keberapa, pernah keguguran atau tidak.

Kalau sudah menjadi peserta lama, ritual ini saja yang diikuti. Datang ke ruang senam, kemudian mengambil matras dan bantalnya dan langsung menempatkan diri. Tidak lupa menaruh tas di atasnya. Kemudian ke depan mencari kertas identitas yang dimasukkan ke sebuah kantong berdasarkan bulan prediksi kelahiran dan langsung antri ke mbak bidan untuk pengecekan. Tak lupa juga sambil menulis absen. Sebelum pengecekan, kita juga harus menyerahkan kertas bukti pembayaran administrasi tadi ke mbak bidannya. Seselesainya pengecekan dan menulis absen, kita harus mengembalikan kartu identitas tadi ke kantong seperti semula dan mendapatkan snack. Membayar sebesar 15 ribu dan mendapatkan segudang ilmu ditambah dengan snack juga jadi terasa sangat murah bukan hehe.

Sebelum mulai senam, biasanya mbak bidannya akan bercerita panjang lebar mengenai seluk beluk kehamilan dan teknik senam yang akan diterapkan. Dan biasanya mbaknya akan fokus ke peserta baru karena peserta lamanya sudah sering mendengarkan bahasannya hehe. Awalnya para peserta baru diminta untuk latihan pernafasan panjang. Dan itu harus dengan gerakan yang benar. 

Senam dibagi menjadi tiga sesi. Semakin bertambah sesi, gerakannya akan semakin berat. Saya lupa berapa umur kandungan yang hanya boleh mengikuti sesi pertama. Karena umur kandungan saya sudah 32 minggu, saya diperbolehkan langsung mengikuti semua sesi. Pada intinya, semua gerakan merupakan pelatihan untuk pernafasan panjang. Pernafasan panjang ini akan sangat berguna untuk menghadapi proses melahirkan nantinya. Pernafasan selalu dimulai dengan menghirup udara panjang melewati hidung dan dihembuskan secara perlahan melalui mulut. 

Sambil melakukan pernafasan panjang, gerakan senam dilakukan untuk melatih otot-otot yang akan digunakan untuk melahirkan seperti otot panggul, otot kemaluan dan lain sebagainya. Selain itu, gerakan senam juga bermanfaat untuk mengurangi pegal-pegal yang sering dikeluhkan  oleh para ibu hamil. Ada juga gerakan senam yang membantu untuk memposisikan bayi yang belum benar posisinya seperti sungsang atau malah lurus horisontal. Ada juga gerakan senam yang membantu untuk menurunkan kepala bayi ke bawah panggul. Dan setelah mengikuti senam hamil ini, saya telah merasakan manfaatnya. Mulai dari berkurangnya pegal-pegal, keluhan badan kaku-kaku dan rasa engap yang sering datang tiba-tiba. 

Oh ya gerakan senam yang paling penting menurut saya adalah teknik mengejan. Iya, jadi kita diajari untuk mengejan saat melahirkan nantinya. Bagaimana posisi yang benar, letak tangan dan kaki seperti apa dan yang penting adalah bagaimana pernafasannya saat mengejan. Pokoknya mengikuti senam hamil di Sadewa begitu bermanfaat menurut saya hehe. 

Selain merasakan manfaat dari gerakan-gerakan senam tadi, saya juga mendapatkan segudang ilmu yang sangat impactful untuk membantu proses melahirkan saya. Untuk mempermudah membacanya, saya akan membuat beberapa pengetahuan yang saya dapatkan di senam hamil ini dan pengetahuan saya dari berbagai sumber di postingan selanjutnya yaa. 



Saturday, 23 February 2019

Mengatur Pola Makan Saat Hamil

Banyak ibu-ibu hamil yang kadang mengeluh menjadi bertambah gemuk saat hamil. Dan tidak sedikit juga kenaikan berat badan tersebut hanya berdampak di badan ibunya saja, di berat janinnya tidak. Nah, itu yang saya alami waktu hamil hingga trimester kedua. Tapi saya tidak ambil pusing jika saya harus bertambah gemuk. Yang terpenting kan janin saya sehat dan beratnya dalam range normal. Tapi sebenarnya sewaktu periksa di Canberra, ketika USG lebih tepatnya, saya hampir tidak pernah diberitahu perkiraan berat badan janin saya. Jadilah saya selalu santai untuk mengonsumsi apapun khususnya dalam hal porsi dan kandungan makanan saya.

Hingga akhirnya saya periksa di Jogja, dan saya menjadi tahu berapa berat badan janin saya. Di pertemuan pertama, dokter Ayu menyatakan berat badan janin normal. Pertahankan saja kata beliau. Namun, di pertemuan kedua, ternyata berat badan janin saya melonjak naik. Tidak heran sih memang, karena di pertemuan pertama itu waktunya sebelum lebaran tiba dan pertemuan kedua terjadi setelah lebaran. Dan setelah lebaran itu banyak acara makan-makan yang tidak bisa terelekkan mengingat saya sudah sangat kangen dengan masakan Indonesia sejak hamil di Canberra. Jadilah berat badan saya naik, berat badan janin pun ikut naik secara signifikan. 

Sisi positifnya, saya menyimpulkan kinerja plasenta saya sangat baik melihat kenaikan berat badan janin saya waktu itu hehehe. Soalnya tidak sedikit juga ibu hamil yang berjuang menaikkan berat badan janinnya karena kinerja plasenta yang kurang baik dan ada juga ibu hamil yang baru makan sedikit saja, berat badan janin menjadi cepat naik. Jadi apapun itu harus selalu disyukuri dulu.

Okay, setelah hari pemeriksaan itu, saya mulai diminta untuk mengatur pola makan saya. Sebelumnya, saya selalu makan nasi putih dengan lauk atau mie di setiap sesi makan saya. Pokoknya harus kenyang. Karena saya menjadi orang yang sangat cepat lapar waktu hamil. Selain itu, di trimester ketiga, saya menjadi sangat tergoda dengan makanan-makanan yang manis. Apapun itu. Entah donat, putu, roti-rotian basah atau kering yang manis, hingga minuman-minuman yang manis. Jadilah saya sangat berjuang waktu itu untuk menahan segala keinginan ngemil yang manis-manis.

Dokter Ayu mengatakan bahwa tidak perlu untuk menghindari nasi. Tetap bisa makan nasi, tapi porsinya kecil. Inti dari mengatur pola makan ini adalah mengurangi asupan gula dan garam. Sebagai penggantinya, saya harus makan sayur yang banyak. Konsumsi buah pun juga dibatasi karena buah tetap mengandung gula. Apalagi susu hamil. Hanya bertahan beberapa hari saja saya minum susu hamil. Selain mengandung gula tinggi, rasanya juga tidak cocok dengan lidah saya hehe.

Jika di waktu luang merasakan lapar, saya selalu siap sedia roti tawar gandum. Karena cepat bosan, saya juga pernah gonta-ganti varian seperti roti tawar kismis, roti tawar keju atau roti tawar lainnya. Porsi saat makan roti pun juga saya batasi. Jadi sekali makan tidak langsung habis satu lembar. Separo separo dulu setiap jamnya.

Untuk minuman, tetap yang dibanyakin adalah air putih. Jika sedang ada keinginan minum yang berasa, saya akan minum teh tawar. Saat jajan di luar rumah pun, saya juga akan selalu pesan teh tawar untuk minum. Oh ya untuk konsumsi es dan makanan pedas juga saya batasi. Walaupun konsumsi es tidak berpengaruh terhadap berat badan janin, sebisa mungkin tetap saya hindari semata-mata untuk menjaga kesehatan. Agar tidak pilek atau flu misalnya. Begitupun membatasi makanan pedas untuk menghindari terkena diare atau naiknya asam lambung. 

Saya menjalani pola makan tersebut hingga akhirnya bertemu dengan dokter Ayu lagi. Saat pemeriksaan, ternyata berat badan saya turun dan berat badan janin saya ikutan turun. Whaa ini gegara saya diet ketat atau bagaimana. Atau dulu pengukuran berat badan janinnya kurang pas. Saya pun bertanya-tanya sendiri. Tapi apapun dan berapapun itu, yang penting berat badan janinnya dalam range normal dan semua sehat. Alhamdulillaah.. 

Sejak pertemuan itu, saya masih menjalani diet tapi lebih santai hehe. Masih mengurangi makan manis tapi tidak seketat yang kemarin. Tetap makan nasi dan saat jajan di luar rumah dapat menghabiskan satu porsi sendiri tanpa diberikan ke suami hehe. 

Kadang mengatur pola makan saat hamil ini membuat stres juga mengingat keinginan makan maupun ngemil yang tinggi. Tapi jika berhasil, hal ini akan membawa dampak positif kedepannya. Terlebih saat proses melahirkan yang cenderung akan lebih mudah jika berat badan janin yang tidak terlalu besar. Selain itu juga berat badan ibu yang lebih muda bisa dikembalikan seperti semula seperti sebelum hamil. Jadi mengatur pola makan saat hamil itu sangat penting yaa..

Buat ibu-ibu hamil di luar sana, selamat berjuang yaa! Semoga calon bayi dan ibu semuanya sehat-sehat