Melanjutkan cerita tentang kehamilan saya yang pertama disini, kali ini saya akan menceritakan pengalaman ultrasonography (USG) saya yang kedua. Setelah berkutat dengan rasa mual dan keluhan trimester pertama serta asupan vitamin dan asam folat setiap harinya, kehamilan saya menginjak di umur 12 minggu.
Di Canberra, kehamilan yang sudah menginjak umur 12 minggu harus dilakukan pemeriksaan adanya kemungkinan terkena down syndrome atau tidak. Yap, down syndrome bisa dideteksi sejak dini di dalam kandungan dengan melakukan beberapa pemeriksaan. Ada berbagai macam cara untuk pemeriksaan ini. Di Canberra, pemeriksaan awal dilakukan dengan melakukan USG dan tes darah. Pemeriksaan tersebut disebut dengan screening test. Jika hasil dari tes tersebut menunjukkan probabilitas yang tinggi terkena down syndrome, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan.
Pada tanggal 29 Januari 2018, saya melakukan USG 12 minggu di Canberra Imaging dan tes darah di Capital Pathology. Saat USG berlangsung, ternyata janin dalam kandungan saya sudah nampak bagian-bagian tubuhnya. Sungguh bahagia terharu dan campur aduk rasanya saat melihatnya. Di Canberra Imaging, USG dilakukan oleh dokter ahli ultrasonography. Setiap mengecek per bagian tubuh janin saya, dokter selalu memberi penjelasan. Monitor yang dipasang di ruangan USG juga sangat jelas menunjukkan bagian-bagian tubuh janin saya. Ditunjukkan kedua tangan, kedua kaki, kepala, perut, dan juga wajahnya. Untuk mengecek probabilitas down syndrome, pemeriksaan saat USG dilakukan dengan mengukur ketebalan cairan di leher belakang atau tengkuk. Proses ini disebut dengan nuchal translucency. Penebalan ini bisa terjadi akibat janin mengalami masalah pada jantung akibat kelainan kromosom. Jantung tidak bisa memompa darah dengan sempurna sehingga pinggir badan terdapat penimbunan cairan. Jika tebal cairan tersebut kurang dari 3 milimeter, kemungkinan terkenanya down syndrome rendah, begitu sebaliknya. Untuk tes darah, saya hanya diambil darahnya beberapa botol seperti biasa.
Hasil dari USG, ketebalan leher belakang janin saya sebesar 2.1 milimeter. Sehingga kemungkinan terkena down syndrome pada janin saya rendah. Alhamdulillaah, sangat lega saat dokter memberitahu hal tersebut. Namun, untuk memperkuat hasilnya, kami harus masih menunggu hasil dari tes darah. Sekitar seminggu setelah diambil darahnya, hasil tes darah keluar. Alhamdulillaah hasilnya pun sangat baik. Semua hasilnya berada di level normal. Walaupun screening test ini keakuratannya 80-90%, kami sudah bisa sangat lega. Tinggal doa, doa, dan doa kepada Allah SWT untuk selalu dijaga dan diberikan keselamatan kedepannya. Sekedar informasi yang saya tahu, orang lokal di Canberra tidak akan segan untuk menggugurkan kandungannya jika mengetahui janinnya terkena penyakit keterbelakangan fisik dan mental ini. Sungguh mengerikan bukan.. Makanya kami sangat bersyukur dengan hasil tes yang kami lakukan. Berikut beberapa laporan hasil dari screening test dan hasil USG penampakan janin saya :")
Pada tanggal 29 Januari 2018, saya melakukan USG 12 minggu di Canberra Imaging dan tes darah di Capital Pathology. Saat USG berlangsung, ternyata janin dalam kandungan saya sudah nampak bagian-bagian tubuhnya. Sungguh bahagia terharu dan campur aduk rasanya saat melihatnya. Di Canberra Imaging, USG dilakukan oleh dokter ahli ultrasonography. Setiap mengecek per bagian tubuh janin saya, dokter selalu memberi penjelasan. Monitor yang dipasang di ruangan USG juga sangat jelas menunjukkan bagian-bagian tubuh janin saya. Ditunjukkan kedua tangan, kedua kaki, kepala, perut, dan juga wajahnya. Untuk mengecek probabilitas down syndrome, pemeriksaan saat USG dilakukan dengan mengukur ketebalan cairan di leher belakang atau tengkuk. Proses ini disebut dengan nuchal translucency. Penebalan ini bisa terjadi akibat janin mengalami masalah pada jantung akibat kelainan kromosom. Jantung tidak bisa memompa darah dengan sempurna sehingga pinggir badan terdapat penimbunan cairan. Jika tebal cairan tersebut kurang dari 3 milimeter, kemungkinan terkenanya down syndrome rendah, begitu sebaliknya. Untuk tes darah, saya hanya diambil darahnya beberapa botol seperti biasa.
Hasil dari USG, ketebalan leher belakang janin saya sebesar 2.1 milimeter. Sehingga kemungkinan terkena down syndrome pada janin saya rendah. Alhamdulillaah, sangat lega saat dokter memberitahu hal tersebut. Namun, untuk memperkuat hasilnya, kami harus masih menunggu hasil dari tes darah. Sekitar seminggu setelah diambil darahnya, hasil tes darah keluar. Alhamdulillaah hasilnya pun sangat baik. Semua hasilnya berada di level normal. Walaupun screening test ini keakuratannya 80-90%, kami sudah bisa sangat lega. Tinggal doa, doa, dan doa kepada Allah SWT untuk selalu dijaga dan diberikan keselamatan kedepannya. Sekedar informasi yang saya tahu, orang lokal di Canberra tidak akan segan untuk menggugurkan kandungannya jika mengetahui janinnya terkena penyakit keterbelakangan fisik dan mental ini. Sungguh mengerikan bukan.. Makanya kami sangat bersyukur dengan hasil tes yang kami lakukan. Berikut beberapa laporan hasil dari screening test dan hasil USG penampakan janin saya :")
![]() |
Hasil pengukuran ketebalan cairan belakang leher. |
![]() |
Hasil tes darah. |
![]() |
Penampakan janin saya umur 12 minggu :") |
Ohya, setiap saya melakukan tes, hari berikutnya saya segera membuat appointment bertemu general practitioner (GP) saya di Health Service ANU. Biasanya saat bertemu dengan GP, saya selalu diberikan pertanyaan tentang keluhan-keluhan yang saya rasakan dan pastinya membahas hasil dari tes-tes yang telah saya lakukan. Di cerita selanjutnya, saya akan menceritakan pengalaman saya bertemu midwife atau bidan untuk pertama kalinya.
Bersambung...