Sunday, 16 December 2018

Pemeriksaan Kehamilan dengan Bidan di Canberra (1)

Fiuh.. setelah hampir sebulan lebih saya vakum tidak bisa mengisi blog ini, akhirnya kali ini saya akan bercerita kembali disini.

Okay, setelah sebelumnya saya sudah menceritakan pengalaman saya melakukan tes down syndrome kehamilan saya di Canberra disini, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya bertemu dengan bidan untuk pertama kalinya. 

Di Canberra, ibu hamil mulai bertemu dengan bidan di umur kehamilan 16 minggu. Sebelumnya, seluruh pemeriksaan dan konsultasi dilakukan bersama General Practitioner (GP) atau dokter umum.  Rumah sakit yang kami pilih untuk bertemu dengan bidan adalah Calvary Hospital. Sebelumnya kami harus sudah membuat perjanjian dengan pihak antenatal clinic di rumah sakit tersebut. Kami membuat perjanjian dengan direct call ke antenatal clinic. Sebenarnya kami juga dibekali surat referensi dari GP, namun entah mengapa surat tersebut akhirnya malah tidak terpakai. 

Pada 19 Februari 2018, pertemuan pertama dengan bidan diisi dengan berbagai wawancara dan pemeriksaan dasar. Bidannya begitu ramah dan telaten ketika wawancara maupun pemeriksaan. Kami diberikan berbagai berkas yang nantinya akan diisi bersama-sama seiring dengan dilakukannya wawancara. Salah satu berkasnya adalah semacam buku rekam medik yang berisi tentang semua history pemeriksaan dan identitas maupun kondisi saya menurut hasil wawancara. 

Buku rekam medik kehamilan saya.
Hal-hal yang menjadi topik wawancaranya adalah sebagai berikut:

- Family history
  Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar berbagai penyakit turunan dari keluarga dekat. Apakah keluarga dekat kita seperti ayah ibu atau bahkan kakek nenek punya riwayat penyakit turunan seperti genetic problems, hipertensi, diabetes. Selain itu juga diberikan pertanyaan apakah keluarga kita ada yang punya bayi kembar. Hal ini harus diketahui sejak awal agar pemeriksaan ibu hamil yang memiliki keturunan penyakit-penyakit tersebut bisa dilakukan dengan lebih fokus dan lebih diperhatikan. 

- Personal medical history
   Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai medical history yang saya pernah lakukan sebelumnya. Apakah saya pernah sakit parah atau minum obat tertentu dsb. Selain itu, apakah saya punya pengalaman tranfusi darah (bukan donor darah ya). Apakah saya sudah pernah melakukan pap smear. Pertanyaan lainnya juga mengenai riwayat tentang surgical. Apakah saya pernah melakukan operasi besar atau tidak. Dan pertanyaan-pertanyaan mengenai kesehatan mental saya. 

- Past pregnancy details
   Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai riwayat hamil sebelumnya. Karena ini adalah kehamilan pertama saya, jadilah bagian ini langsung di-skip. 

- Current health
   Seperti judulnya, topik ini membahas tentang kesehatan saya saat itu. Apakah saya rutin berolahraga, apakah saya mengonsumsi alkohol atau merokok dsb. Selain itu, di bagian ini saya diminta untuk mengisi form yang bernama Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Form tersebut berguna untuk mengukur tingkat depresi saya saat itu. Sungguhlah wajar jika ibu hamil akan cenderung mengalami stres atau bahkan depresi ketika menjalani kehamilan yang sangat mengubah kondisi tubuh dan pikirannya. Apalagi setelah tak berdaya dan kelelahan menjalani beratnya trimester pertama di awal kehamilan. Saat itu, tingkat depresi saya 12 dimana angka normal harus berada di kisaran 10. Jadilah saya ditawari untuk bersedia konsultasi dengan psikolog atau tidak. Namun saya tidak menyetujuinya karena saat itu saya masih merasa tidak perlu. Saya memang orang yang overthinker dengan masalah apapun, dan saya merasa sudah cukup untuk mengobatinya dengan cerita ke orang-orang terdekat seperti suami saya. Hal ini sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan mengingat ibu hamil yang sudah mengalami stres pastilah akan mempengaruhi kondisi janinnya juga. 

Penampakan EPDS form.
- Estimated date of birth (EDB)
   Di bagian ini kami membahas tentang hasil ultrasound yang pernah saya jalani. Pertanyaan dasar mengenai hari pertama haid terakhir dsb. Dengan begitu, kami bisa mengetahui hari perkiraan lahir dan bisa menyusun rencana pemeriksaan berikutnya. 

- Baby feeding
   Bagian ini membahas tentang seluk beluk menyusui. Apakah saya pernah menyusui sebelumnya. Apakah sudah mengetahui manfaat menyusui dan apakah keluarga dekat mendukung untuk menyusui atau tidak. 

- Birth preferences
   Di bagian ini saya diberikan informasi mengenai pemberian vitamin K dan vaksin hepatititis B kepada bayi setelah lahir. 

Setelah hasil rangkaian wawancara di atas telah tertulis di buku rekam medik kehamilan, saatnya bidan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur tekanan darah saat itu, mengukur fundal height atau tinggi dari uterus bagian atas sampai pubic bone, dan juga didengarkan suara detak jantung janinnya. Hari itu pertama kali kami mendengar suara detak jantung bayi kami.. sungguh terharu bahagia.. campur aduk rasanya masyaAllah :") Begitu nyata ciptaan Allah SWT dan begitu luar biasa keajaiban perkembangan bayi kami :") Tak henti-hentinya kami bersyukur diberikan janin yang sehat dan tak kurang suatu apa. 

Untuk pemeriksaan-pemeriksaan berikutnya, pemeriksaan dasar selalu akan dilakukan oleh bidan. Jika dihitung, sampai dengan kami back for good meninggalkan Canberra, kami bertemu dengan bidan sebanyak lima kali. Pertemuan pertama kali diisi dengan wawancara panjang dan pemeriksaan dasar. Oya, di pertemuan pertama juga kami sudah menceritakan rencana kami untuk lahiran di Indonesia. Jadilah kami diberikan informasi-informasi dasar sebagai acuan jika sudah dekat dengan hari kami kembali ke Indonesia. 

Pada tanggal 26 Maret 2018, dengan umur kandungan 21 minggu, kami bertemu bidan lagi. Kali ini saya diberikan pertanyaan tentang keluhan-keluhan yang sedang dialami. Waktu itu, keluhan saya yang sedikit mengganggu adalah seringnya buang air kecil. Untuk melihat apakah ada gangguan, saya diminta untuk buang air kecil dan ditampung air seninya untuk dicek oleh bidan. Alhamdulillah, hasilnya pun normal. Keluhan ini memang pasti dialami oleh ibu hamil, jadilah saya mau tidak mau harus menghadapinya hehe. Selain itu, saya diberikan informasi mengenai rencana pemeriksaan Glucose Tolerance Test (GTT) yang akan dilakukan di umur kandungan sekitar 25 minggu. 

Jadilah pada tanggal 27 April 2018 saya mengunjungi ACT Pathology yang ada di Calvary Hospital untuk melakukan tes GTT. Oh ya, untuk melakukan pengambilan darah di ACT Pathology tidak perlu membuat perjanjian terlebih dulu, jadi bisa langsung datang dan melakukan pendaftaran disana. Sebelumnya, saya sudah diberitahu oleh bidan untuk berpuasa semalam sebelum melakukan pengambilan darah. Namun dengan catatan boleh tetap minum air putih. Pengambilan darah dilakukan sebanyak tiga kali. Setiap pengambilan, hasilnya bisa sampai 2-3 tabung kecil. Pengambilan yang pertama dilakukan sesaat setelah datang. Setelah pengambilan darah pertama, saya diberikan satu botol kecil minuman manis untuk diminum. Kemudian pengambilan kedua dilakukan setelah satu jam saya minum minuman manis tadi. Terakhir, pengambilan ketiga dilakukan setelah satu jam dari pengambilan kedua. Pengambilan darah ini dilakukan di lengan tangan dan hanya tangan kanan saya yang kelihatan nadinya. Jadilah tiga kali pengambilan darah tadi dilakukan di tangan saya yang sama dan lubang yang sama. Huhu masih teringat linunya dan bengkaknya. 

bersambung..

No comments:

Post a Comment