Okay, setelah cerita di pertemuan terakhir dengan bidan di Canberra, akhirnya saya kembali di Indonesia. Untuk pemeriksaan kehamilan saya di Indonesia, atau di Jogja lebih tepatnya, saya sudah mencaritahu beberapa referensi dokter kandungan yang ada di Jogja. Mulai dari googling-googling, baca pengalaman orang-orang di blog, dan tanya-tanya ke kakak ipar yang sudah beberapa kali melahirkan. Dan akhirnys saya memutuskan untuk memilih dr. Ayu Wityasti, Sp OG. Kenapa? ya karena kakak ipar saya sudah berpengalaman dengan beliau dan katanya enak dan nyaman. Dan setelah googling-googling tentang dokter Ayu ini, saya menyimpulkan memang untuk memilih dokter kandungan adalah preferensi masing-masing. Banyak yang mengatakan merasa nyaman, dan banyak juga yang menyatakan jika beliau kurang sabar dsb. Jadi dengan mengucap bismillah, saya langsung saja memilih beliau untuk menjadi dokter kandungan saya waktu pulang ke Jogja.
Anyway, dokter Ayu ini awalnya praktek di Rumah Sakit Sakinah Idaman yang letaknya di Jalan Monjali. Kemudian entah kenapa, sekarang beliau berpindah ke Rumah Sakit Sadewa yang ada di Babarsari. Oleh karena itu, saya harus periksa ke Sadewa untuk bertemu dengan dokter Ayu.
Seminggu sebelum kepulangan saya, saya sudah mendaftar online untuk periksa dengan dokter Ayu di Sadewa melalui website resminya. Jadilah di hari kedua setelah kedatangan saya di Jogja, saya pergi ke Sadewa untuk periksa kandungan. Karena saya baru pertama kali periksa disana, saya harus mengurus administrasi pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisi formulir pendaftaran. Setelah selesai, saya diberikan semacam kartu identitas dan nomor antrian di poli kandungan. Kemudian, berkas saya langsung diberikan ke mbak-mbak yang mengurusi pendaftaran di poli kandungan. Sebelum dipanggil masuk, saya mendapatkan antrian lagi untuk pengecekan tekanan darah dan penimbangan berat badan. Selain itu, karena saya periksa untuk pertama kalinya, saya sempat diberikan beberapa pertanyaan seperti riwayat kehamilan, riwayat penyakit dan buku rekam medis kehamilan saya. Namun, karena buku rekam medis saya berbahasa inggris, mbaknya tidak jadi menelitinya dan langsung mengatakan jika nanti langsung ditunjukkan kepada dokter Ayu saja. Hehe baiklah.
Oh ya btw di Sadewa ini, poli kandungannya ramai sekali, banyak pasangan muda maupun gak muda berjejer menunggu panggilan masuk periksa. Mungkin karena Sadewa ini sangat pro dengan masyarakat menengah ke bawah ya hehe.
Okay, setelah masuk bertemu dengan dokter Ayu, kami berbincang cukup panjang. Mulai dari cerita pengalaman periksa kandungan di Canberra, tes-tes apa saja yang dilakukan disana hingga suplemen-suplemen apa yang diberikan sebelumnya. Semua berkas dari Calvary Hospital saya tunjukkan ke dokter Ayu. Tapi sepertinya berkasnya ya hanya dilihat-lihat saja sambil mengagumi betapa detail dan terstruktur pemeriksaan kandungan di luar negeri. Dan saya pun hanya mengiyakan sambil heha hehe.
Sampai pada waktunya saya bercerita tentang hasil tes darah yang saya lakukan di Canberra. Saya bercerita jika saya disarankan oleh dokter disana untuk segera imunisasi rubella sesaat setelah melahirkan. Tapi ternyata jawaban dokter Ayu cukup disayangkan. Di Indonesia imunisasi rubella ini hanya tersedia untuk anak-anak dan tidak ada untuk orang dewasa. Whaaa.. batin saya rada kaget sebenarnya. Tapi memang ternyata, karena di Indonesia juga tidak terlalu diwajibkan untuk menjalani tes darah detail seperti yang saya lakukan dulu, jadilah ibu-ibu hamil di Indo juga tidak terlalu aware dengan hal-hal seperti ini. Padahal jika diingat ketika saya diberitahu GP saya harus waspada karena tidak ada antibodi rubella di tubuh saya, saya sungguh menjadi ketakutan. Hampir 3 bulan lamanya saya menjauhi public space dan hanya di rumah. Tapi ketika sampai di Jogja dan cerita panjang lebar tentang hal ini, dokternya bisa santai-santai saja menanggapinya hehehe.
Yap, setelah cerita panjang lebar, akhirnya saya di-USG. Daaan terkejutnya lagi (tapi masih dibatin dalam hati saja), monitor USG saat periksa waktu itu blur sekali jika dibandingkan waktu di Canberra :"). Namun oleh dokter Ayu, kami selalu diberitahu dimana letak plasenta, diukur berapa berat dan ditunjukkan beberapa bagian tubuh calon bayi kami. Walaupun blur, kami pulang dengan membawa hasil print-out dari USG tersebut. Sebelum pulang, saya juga konsultasi dengan suplemen apa saja yang harus saya tetap minum dan adakah suplemen tambahan lain yang harus saya minum. Dan ternyata saya harus ditambahi minum vitamin C dan minum susu ibu hamil setiap harinya. Kata dokter Ayu bisa vitamin C apa saja dan susu apa saja. Tapi seingat saya, hanya bertahan beberapa hari saja saya bisa minum susu ibu hamil.
Setelah pertemuan pertama dengan dokter Ayu tersebut, saya diminta kembali 2 minggu lagi. Dan setelah 36 minggu umur kandungan, seminggu sekali. Sebenarnya ketika periksa tidak ada hal signifikan yang bisa diceritakan. Yang pasti ketika periksa akan dicek tekanan darah, ditimbang berat badan, ditanyakan mengenai keluhan yang dirasakan, USG, dan diukur berat janin dalam kandungan. Namun ada dua hal menarik yang saya ingin ceritakan di postingan selanjutnya yaitu cerita bagaimana saya mengontrol berat janin saya dan cerita pengalaman saya senam hamil di Sadewa. Jadi, tetap stay tuned ya!
No comments:
Post a Comment